REHAB DAN REVITALISASI BANGUNAN SMPN 1 CILILIN UNTUK SIAPA?
Oleh:
Elis Lisnawati, M.Pd
Dalam rapat tahun ajaran baru
yang dilaksanakan di ruang guru SMPN 1 Cililin, Senin (17/7/2023), Jaja selaku kepala
SMPN 1 Cililin mengungkapkan bahwa tahun 2023 SMPN 1 Cililin akan mendapatkan
rehab untuk 21 ruang kelas.
“Rehab
dan revitalisasi bangunan, Insya Allah bapak-Ibu akan kita dapatkan tahun ini.
Hal ini jelas akan berdampak terhadap proses pembelajaran, oleh karena itu kita
siapkan formula terbaik untuk pembelajaran daring agar hak siswa untuk
mendapatkan pengajaran tetap didapat meskipun dalam kondisi yang tidak
memungkinkan untuk dilaksanakan pembelajaran tatap muka,” terang Jaja kepada
para guru. .
Bagai
dua sisi mata uang, rehab dan revitalisasi Gedung SMPN 1 Cililin menghadirkan
dua sisi yang berbeda. Rasa bahagia hadir karena SMPN 1 Cililin akan berubah
wajah menjadi tempat yang lebih representatif dibanding sebelumnya.
Di
lain pihak rasa kurang mengenakkan pun hadir saat akan melaksanakan
pembelajaran daring apalagi tahun ajaran 2023/2024, menjadi tahun pertama SMPN
1 Cililin menerapkan kurikulum baru, yakni Kurikulum Medeka. Namun demikian,
rasa optimis senantiasa hadir untuk bisa melakukan hal terbaik selama
pembelajaran daring berlangsung.
Berbagai
persiapan pun dilakukan menjelang pelaksanaan rehab sekolah. Sementara itu
pembelajaran tatap muka dilakukan sebelum proses pembongkaran. Hal lain yang
dilakukan adalah sosialisasi kepada orang tua siswa kelas 7,8,9 yang dilaksanakan
di Gedung PGRI Cililin (21 dan 22 Juli 2023) terkait sosialisasi program
sekolah.
Dalam
kesempatan itu, Kepala Sekolah meminta dukungan dan doa kepada orangtua siswa agar
proses pembangunan berjalan lancar.
“Doa
dan dukungan dari Bapak/Ibu selaku orang tua sangat penting untuk proses pembangunan
sekolah, sehingga apa yang telah diagendakan bisa berjalan sesuai rencana”
ujarnya.
Lebih
jauh disampaikan pembelajaran daring menjadi alternatif terbaik yang bisa
dilakukan selama rehab sekolah berlangsung. Dalam kesempatan itu, orang tua
sepakat memfasilitasi, membimbing dan mengawasi pembelajaran anaknya selama daring.
Foto
: Rapat Sosialisasi program sekolah bersama orangtua siswa
Di
ssi lain, dari data yang terkumpul di PKS kurikulum, ada beberapa siswa yang
tidak bisa melaksanakan pembelajaran daring karena terkendala keterbatasan
fasilitas yang dimilikinya. Sebanyak 12 orang siswa dipastikan akan melakukan
pembelajaran daring di sekolah. Maka sekolah menyiapkan ruang khusus, tablet beserta kuotanya untuk mereka
selama pembelajaran tersebut.
Pada
Senin, 21/8/2023 menjadi hari pertama
proses rehab Gedung SMPN 1 Cililin. Dan, pembelajaran daring pun mulai
diterapkan.
Gresi
Gardini selaku PKS Kurikulum menegaskan bahwa pembelajaran daring yang
dilaksanakan sekarang berbeda dengan pembelajaran daring saat Covid-19 melanda.
“Bapak-Ibu situasinya saat ini berbeda dengan
pembelajaran daring ketika Covid-19, maka kami mengharapkan Bapak-Ibu
memberikan pembelajaran sesuai jam pelajaran. Disiplin dalam melaksanakan
pembelajaran agar anak kita tetap berada di rumah untuk mengikuti pembelajaran
selama jam belajar berlangsung,” tegasnya.
Sementara
itu dukungan atas rehab dan revitalisasi gedung SMPN 1 Cililin ini mengalir
dari berbagai pihak.
Opa
Mustopa selaku camat Cililin didampingi Sekcam Bayu Iswadi di kantornya
menegaskan bahwa harapan untuk menjadikan sekolah yang lebih representatif
untuk proses pembelajaran terbuka lebar.
“Proses
pembangunan yang sedang dijalani di SMPN 1 Cililin, manfaatnya demikian besar
terutama untuk dunia pendidikan.” ungkapnya.
Lebih
lanjut Camat mengaitkan penerapan jalur zonasi dalam PPDB yang demikian besar
memberi peluang pada warga sekitar untuk bisa bersekolah di SMPN 1 Cililin yang notabene
merupakan sekolah favorit.
“Kami
mendukung penuh atas proses rehab dan revitalisasi Gedung SMPN 1 Cililin ini. Dalam
prosesnya, jelas akan berdampak, namun kita harus ingat bahwa kebermanfaatan
keberadaan sekolah ini jelas lebih banyak dibanding dampak kurang baik yang muncul
selama proses pembangunan,” lanjutnya.
Dukungan
serupa diberikan oleh Kepala Desa Cililin, Tedi Kusnadi yang menegaskan bahwa
pembangunan ini harus didukung oleh semua pihak. “proses rehab dan revitalitasi
gedung SMPN 1 Cililin yang sedang berlangsung menjadi hal baik yang akan
berdampak pada proses pembelajaran di sekolah.
“Siswa
akan merasa nyaman dengan kondisi gedung dan ruang kelas yang baik” tegasnya.
Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa semuanya akan sesuai harapan jika semua pihak
mendukung prosesnya, sehingga bisa berjalan lancar dan dapat diselesaikan
sesuai waktu yang ditentukan,“ tandasnya.
Sementara
itu, warga sekitar sekolah yang diundang dalam sebuah pertemuan terkait proses
pembangunan tersebut, pada umumnya mendukung proses rehab di atas, meski tak
dipungkiri berdampak pada aktivitas kegiatan sehari-hari.
Begitupun
dengan Irma Rahmawati, alumni 1985 yang sekarang berprofesi sebagai guru, juga
mengungkapkan rasa bahagianya atas proses rehab sekolah yang sedang dijalani. Diterangkannya
bahwa rehab tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap dunia
Pendidikan.
Di
lain pihak, Ade Lukman Zaini yang merupakan warga sekitar sekolah yang
sekaligus alumni 1982 mengungkapkan harapan baiknya untuk keberlangsungan
sekolah yang sudah sejak lama berdiri ini.
“Sekolah ini telah memberikan banyak manfaat
bagi kami, warga sekitar. Saya sampai anak-anak saya menimba ilmu disini. Jadi
dengan adanya rehab sekolah ini saya turut bahagia dan bangga” ujarnya.
Selain
itu, Ade mengungkapkan begitu banyak alumni sekolah ini yang telah memberikan
kontribusi positif.
“Telah
banyak lulusan SMPN 1 Cililin yang mengharumkan nama baik almamaternya. Mereka
berperan dalam berbagai lapisan masyarakat. Artinya SMPN 1 Cililin telah
menjadi satu dari sekian gerbang dalam menggapai harapan dan cita-cita banyak
orang,” ungkapnya.
Demikian
besarnya dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak menjadi sebuah indikasi
bahwa keberadaan sekolah ini begitu besar manfaatnya bagi kehidupan masyarakat.
Sekolah sebagai suatu tempat dimana anak dapat belajar untuk membuka
pikirannya, memunculkan karakter baik melalui berbagai pembiasaan yang
dilaksanakan serta sebagai sarana menata masa depannya terlihat dari output yang telah berperan aktif dalam
masyarakat.
Demikian
juga dengan masyarakat sekitar, multiplier
effect keberadaan sekolah ini telah begitu banyak memberikan peluang usaha
bagi warga sekitar. Toko/warung, kantin sekolah, foto copy, toko perlengkapan
alat sekolah/ATK, berbagai jajanan anak, pedagang kaki lima serta tukang ojeg dan angkot sebagai sarana
transportasi siswa ke sekolah menjadi sumber pendapatan mereka. Tak urung kala
sekolah libur dampaknya begitu terasa oleh mereka. Mereka kehilangan sumber
pendapatannya.
“Oleh
karena itu, biarkan kami fokus dalam proses pembangunan yang sedang dilakukan
ini, agar semuanya bisa berjalan lancar. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang
ditimbulkan akibat proses pembangunan ini. Hasilnya bukan untuk kami, pihak
sekolah namun untuk semua masyarakat terutama warga Cililin” tandas Jaja saat
ditanya harapannya.
Tak
adil rasanya, jika kebermanfaatan yang dirasakan oleh demikian banyak orang dalam
jangka waktu panjang terhapus oleh dampak negatif pembangunan yang tak akan
dirasakan selamanya. Karena apa yang diusahakan sekarang bukan untuk
kepentingan segelintir orang, namun senantiasa akan memberikan manfaat yang
berkesinambungan dari waktu ke waktu. Tujuannya hanya ingin membuat lebih baik.
Jangan sampai nila setitik rusak susu
sebelanga***
Tidak ada komentar: