Blunder Bermedia Sosial
Oleh: H. Dadang A. Sapardan, M.Pd., Kp
Dalam minggu
ini ramai diberbagai platform media sosial tentang perilaku seorang wanita
paruh baya yang melakukan kekerasan verbal terhadap seorang siswa SMK. Siswa
yang tengah melakukan praktik kerja lapangan di sebuah mini market itu dimarahi
oleh wanita paruh baya itu. Dalam tayangan video, sang wanita yang juga seleb
tiktok mencak-mencak terhadap siswa SMK yang tengah melaksanakan praktik kerja
lapangan. Usut punya usut wanita tersebut ternyata istri seorang aparat penegak
hukum. Mengetahui posisinya sebagai istri aparatur negara, sontak saja
masyarakat umum menelusuri sosok di balik wanita tersebut melalui jejak digital
yang pernah ditorehkannya. Lembaga yang menaungi suami sang wanita akhirnya
mencopot jabatan suaminya dan mengajukannya ke ranah kode etik.
Secara kasat mata, pemanfaatan platform
teknologi digital telah memberi kemudahan kepada masyarakat dalam menyikapi
dan mengikuti alur kehidupan yang berlangsung saat ini. Berbagai sajian
kemudahan dari keberadaan platform teknologi digital telah dapat
dirasakan oleh setiap penggunanya. Keberadaan platform teknologi digital
tersebut mampu mempercepat ketersampaian berbagai informasi dari atau kepada
masyarakat dengan tanpa terbatas strata.
Salah satu fenomena yang terjadi
melalui pemanfaatan platform teknologi digital ini adalah kemudahan yang
diperoleh masyarakat untuk berkomunikasi dengan masyarakat lainnya. Mereka
mendapat kemudahan menerima atau menyampaikan informasi melalui berbagai platform
teknologi digital. Masyarakat memiliki kemudahan untuk dapat berkomunikasi,
semua yang diinginkan untuk diterima dan disebar sudah tersedia dalam genggaman
tangan mereka. Masyarakat sudah sangat mudah berkomunikasi atau menyampaikan
dan menerima informasi dengan tidak terbatas ruang dan waktu. Kapanpun dan di
manapun, mereka bisa dengan serta merta melakukannya.
Masivnya masyarakat dalam memanfaatkan
platform teknologi digital—untuk berhubungan dengan berbagai
pihak—melalui jejaring media sosial dapat mengarah pada dua dimensi yang
kontradiktif. Berbagai kanal media sosial dapat menjadi sarana yang bernilai
positif dalam membantu dinamika kehidupan manusia secara individu dan kolektif,
tetapi dapat terjadi sebaliknya. Platform ini dapat menjadi pemicu
keterjerumusan manusia. Menjadi blunder yang merugikan kehidupannya.
Berbagai sikap dan perilaku baik atau
kurang baik dengan mudah tersebar melalui platform teknologi digital.
Berbagai kanal teknologi digital semisal instagram, whatsapp, twitter,
facebook, dan media sosial lainnya telah mampu menyajikan berbagai
informasi kepada masyarakat dengan sangat mudah.
Etika menjadi bagian dari kehidupan
yang harus mendapat perhatian dari manusia. Kehidupan manusia harus selalu
mengedepankan etika, termasuk kehidupan dengan memanfaatkan kanal media sosial.
Ini merupakan prinsip mutlak yang harus menjadi pegangan siapapun dalam upaya
membangun harmonisasi dengan sesama. Kekuatan untuk memegang etika ini menjadi
hal yang patut diperhatikan dalam dinamika kehidupan saat ini.
Etika adalah aturan, norma, kaidah,
atau prosedur yang biasa digunakan individu sebagai pedoman atau prinsip dalam
melakukan perbuatan dan perilakunya. Etika merupakan sistem nilai dalam
kehidupan manusia, baik dalam kapasitas sebagai individu maupun anggota
masyarakat.
Etika mengarah pada berbagai perilaku
positif yang diperlihatkan individu atau masyarakat dalam berkehidupan.
Keberadaan perilaku positif dalam kehidupan inilah yang memberi kontribusi
positif terhadap terbangunnya keharmonisan kehidupan masyarakat.
Berbagai kejadian telah memperlihatkan
bahwa satu kasus yang dialami oleh seseorang, tidak saja menjadi konsekwensi
logis yang harus dihadapi orang dimaksud, tetapi dapat merembet pada
orang-orang yang ada di sekitarnya. Kasus yang dialami sesorang dapat menjadi episentrum
yang merembet orang lain di sekitarnya, terutama anggota keluarganya.
Saat ini,
pola-pola yang relatif sama terus berlanjut sebagai pemantik keterpurukan.
Berbagai kasus yang dilakukan seseorang telah membuka dan menguliti berbagai
pihak dalam lingkaran kehidupannya. Fenomena pantikan yang paling sexy
ketika sudah menyerempet aparatur pemerintah. Pemantiknya bisa dilakukan oleh
orang lain yang merasa tidak puas dengan kebijakan yang diterapkannya, sesorang
yang menjadi bagian dari keluarganya, bahkan oleh sosok aparatur itu sendiri.
Pasca pantikan,
ketika ditemukan adanya penyimpangan yang dilakukan pada beberapa elemen
tersebut, akan dengan segera masyarakat mencari tahu jejak digital yang terpancang
dalam berbagai kanal media sosial. Jejak digital itu akan menjadi bola liar
yang membentur aparatur. Akan semakin hiruk-pikuk ketika aparatur yang menjadi
objek, dipandang memiliki sesuatu yang di luar nalar.
Berbagai temuan
masyarakat dari berbagai kanal media sosial tersebut menjadi pemercepat
aparatur dimaksud untuk terjun bebas dalam kehidupan sosial dan dunia kerjanya.
Mereka dengan terpaksa harus ikut terbawa arus bahkan sampai pada titik nadir
kahidupannya. Fenomena demikian harus menjadi perhatian serius dari setiap
aparatur dalam menjalani kehidupannya. Banyak mata yang memperhatikan sepak
terjang dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Banyak sekali moment yang
bisa mengarah pada penjerumusannya.
Memperhatikan
fenomena demikian, berbagai pihak harus mengedepankan kehati-hatian dalam
bersikap dan bertindak. Mengunggah suatu moment memang sangatlah mudah, tidah
terbatas dengan ruang dan waktu. Mengunggah moment dapat memberikan kepuasan
tersendiri. Namun, efek dari unggahan yang dilakukannya harus menjadi perhatian
karena bisa saja berdampak negatif. Kalaupun dampaknya tidak serta-merta
terjadi pada saat pengunggahan, bisa saja dampaknya terjadi pada lain waktu.
Semua unggahan menjadi jejak digital yang tidak mudah terhapus dan
sewaktu-waktu dapat dieksplorasi oleh setiap orang.
Kanal media
sosial seakan telah menjadi panglima yang dapat menentukan nasib seseorang,
baik mengangkat maupun menjerumuskan. Dengan kanal media sosial seseorang bisa
naik strata. Namun, kanal ini pun dapat dengan serta-merta mengakibatkan
sesorang terjun bebas pada strata terendah.
Dengan demikian,
alangkah baiknya siapapun selalu mengedepankan kehati-hatian dalam bersikap dan
bertindak, sehingga langkah yang diambil tidak menjadi bumerang yang dapat
menjadi pemicu sesorang terjun bebas pada titik nadir kehidupan. ****
Penulis adalah Camat Cikalongwetan, Kab. Bandung Barat.
Tidak ada komentar: