Misteri "Angsa Kampus"
Prof. Dr. Dinn Wahyudin, MA
(Guru Besar Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI)
Ini tentang angsa universitas. Seorang rekan yang bertandang ke kampus
UPI pekan lalu bertutur, Kemana tuh Angsa putih penghuni kolam kampus
Bumi Siliwangi?
Sekarang sudah tak ada lagi, katanya.
Pertanyaan ringan sahabat tadi, seolah mengingatkan kita bahwa beberapa
waktu lalu, angsa di kolam gedung Bumi Siliwangi pernah menjadi ikon.
Angsa putih Bumi Siliwangi pernah menjadi salah satu warga kampus yang unik,
dan membanggakan. Angsa menjadi ikon kampus UPI.
Sering kali, angsa putih yang berseliweran di pinggir kolam, menjadi
pihak pertama yang menyapa tamu universitas yang akan bertandang ke Bumi
Siliwangi. Dengan suaranya yang khas berseru "Kreeing, kreeing,
kreeing," seolah ia berucap selamat datang.
Malahan, bagi mahasiswa/i yang sering duduk santai atau sambil baca buku
di bangku pinggir kolam, kehadiran suara angsa menjadi hiburan tersendiri yang
unik alami. Kini sekumpulan angsa putih tersebut telah tiada.
Ikon universitas
Di beberapa universitas besar di luar negeri, sering Angsa atau Geese
menjadi ikon universitas. Rambu rambu penyebrangan angsa atau "Geese
Cross" banyak dipasang di berbagai tempat pinggir jalan kampus.
Banyak juga universitas luar negeri yang memasang tagline Angsa
atau Geese sebagai ikon universitas.
Salah satunya perguruan tinggi di kota Daejeon di Korea Selatan, yaitu
KAIST (Korean Advanced Institute of Science and Technology) telah
menjadikan angsa sebagai warga terhormat. Angsa sebagai ikon universitas. Pihak
pengelola kampus juga memasang lintasan penyeberangan untuk angsa.
Lengkap dengan cross traffic sign, yang dipasang di jalan
kampus.
Di Nottingham University Canada, kehadiran Angsa menjadi isu
akademik, selain sebagai bahan kajian prilaku binatang (animal behavior)
juga pihak universitas menyiapkan berbagai fasilitas agar angsa kampus bisa
nyaman hidup di habitatnya. Pengelola kampus menyediakan kolam, lokasi
tempat berjemur, rumpun tanaman, sampai pada tempat penyeberangan (geese
cross) dan lorong perlintasan (geese tunnel).
Di University of Waterloo Canada, sekumpulan angsa liar sekitar kampus
selain sebagai teman canda para mahasiswa, ternyata angsa bisa mengganggu
para pejalan kaki. Angsa juga suka mematuk ketika ia merasa terganggu. Orang
Sunda menyebutnya dilodok soang.
Itulah sekilas tentang angsa di kampus. Banyak universitas yang
menjadikan angsa sebagai ikon. Termasuk di kampus Bumi Siliwangi, angsa bisa
menjadi sumber inspirasi dan pelengkap kehidupan kampus.
Saya tutup dengan pantun.
Jalan tertatih pasangan angsa, berjalan di tepi
kolam Bumi Siliwangi.
Mari raih kejayaan bangsa, kampus UPI untuk kemaslahatan negeri.
Tidak ada komentar: